Rusia sepertinya tak goyah dengan pelarangan impor bahan makanan dari Eropa dan Amerika. Hal ini ternyata juga mempengaruhi persediaan makanan para astronot Rusia. Mereka tidak boleh membawa camilan dan hidangan dari luar Rusia saat menjalankan misi luar angkasa.
Pernyataan ini dikatakan oleh perwakilan European Space Agency saat berbincang dengan The Moscow Times (15/10/2014). Beberapa makanan yang dikirimkan ke astronot yang bekerja di International Space Station (ISS) dilarang masuk ke Rusia.
"Keluarga astronot mempunyai kesempatan untuk mengirimkan hadiah ke ISS, tapi hadiah tersebut tidak bisa kembali ke bumi sehingga mereka biasanya memilih mengirimkan makanan seperti permen, buah kering, dan lain- lainnya yang disukai astronot. Bahan makanan tersebut tidak bisa diberikan kepada astronot ESA (European Space Agency)," tutur Romain Charles selaku astronaut-support engineer.
Makanan untuk persediaan ISS datang dari Rusia menuju pusat kendali Moskow di Kazakhstan. Rusia juga menangani semua persiapan untuk peluncuran Soyuz yang berarti makanan Eropa bisa saja dilarang dibawa ke luar angkasa.
Pada bulan Agustus Rusia melarang impor daging ikan, produk susu, buah, dan sayuran dari negara Barat. Menyusul sangsi Uni Eropa kepada Rusia yang mendukung pemberontak di Ukraina timur. Dilansir dalam BBC (15/10/2014) tidak semua pekerja ESA merasakan akibat impor ini.
Persediaan untuk peluncuran dari Amerika Serikat di kapsul Dragon dan Cygnus tidak terpengaruh, yang berarti kebanyakan makanan untuk astronot ESA tidak perlu diterbangkan dalam kapsul Soyuz Rusia.
Setelah keruntuhan program ulang alik Amerika Serikat, pesawat Soyuz Rusia baru- baru ini menjadi transportasi persediaan utama untuk ISS. Kru terbaru saat ini terdiri dari satu warga Jerman, dua warga Amerika Serikat, dan tiga Rusia.
(odi/lus)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.