Di negara manapun, jajanan kaki lima atau street food menjadi tulang punggung ekonomi rakyat. Selain menjual makanan berharga terjangkau, juga turut melestarikan kuliner tradisional setempat.
Menyebut street food di Singapura tak lepas dari K.F Seetoh, pendiri Makansutra. Buku panduan kuliner Singapura nya laris terjual dan terus diperbaharui setiap tahun. Dialah penggagas 'World Street Food Congress' pertama di dunia.
Apa pentingnya street food diangkat dalam konggres bertaraf internasional? Ini karena besarnya peran street food dalam perekonomian dan sosial budaya masyarakat di dunia.
Hal ini sudah dibuktikan oleh Singapura dengan mendirikan hawker centre atau pusat penjaja makanan kaki lima. Jumlahnya kini mencapai 107 buah dan dalam waktu dekat akan ditambah 10 buah.
Street food punya peran sangat penting dalam kuliner nasional. Melalui street food akan diperlihara terus ketrampilan mengolah hidangan. Seperti cara mengontrol api saat memasak char kwe teow atau 'menarik' teh saat menyajikan teh tarik. Demikian juga saat mengulek bumbu rujak cingur atau meracik banh khot.
Selain itu street food yang berasal dari kaki lima atau gerai mungil pun banyak yang telah sukses mengantar para koki dikenal di kancah internasional. Melalu acara TV atau buku-buku panduan kuliner dan pariwisata.
Yang terpenting, street food berperan dalam kewirausahaan atau entrepreunership. Terlihat makin banyak terbentuk franchise beragam street food dengan skala global. Juga dibukanya beragam food court dengan tema khusus di banyak negara termasuk Indonesia dan munculnya beragam food truck.Next
(odi/odi) This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.