Selain kondisi politik, kondisi cuaca kering mencemaskan para petani dan pedagang kopi di Brazilia. Karena panen kopi akan berkurang. Negeri samba ini merupakan penghasil kopi terbesar di dunia.
Kekurangan pasokan dan naiknya harga kopi di Brazilia membuat panik kalangan pengusaha kafe dan pedagang kopi. Peristiwa seperti ini pernah dialami Columbia beberapa tahun lalu akibat cuaca buruk.
Brazilia memasok 35% kopi Arabica dunia. 'Seperti Saudi Arab menjadi penghasil minyak dunia, Brazilia menjadi pemasok kopi dunia,' demikian komomentar Harish Sundaresh, ahli strategi bisnis pada Wall Street Journal (22/10).
Hujan yang turun lebih sedikit di kawasan penghasil kopi Brazil seperti Mogiana, Sul Minas dan Cerrado membuat pohon kopi terlambat berbunga. Biasanya berlangsung bulan Oktober dan November.
Terlambatnya mas berbunga pohon kopi berarti biji kopi akan lambt tumbuh dan panen kopi akan tertunda beberapa bulan. Cuaca kering ini juga berpengaruh pada pohon kopi yang sudah berbunga. Bunga menjadi mudah rontok yang berarti biji kopi makin sedikit dihasilkan.
Akibatnya produksi kopi Brazilia akan turun sampai 13% tahun ini. Hanya mencapai 18-60 juta kilogram saja. Tentu saja kondisi ini sangat mempengaruhi harga kopi.
Harga kopi dunia berkisar $ 2.29 (Rp. 27.500) per 500 gram. Jaringan kedai kopi global Starbucks sudah menaikkan harga 8%. Sementara jaringan J.M Smucker menaikkan harga 9%.Next
(odi/odi) This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.