food.detik: Di Dapoer Kopi Bisa Ngopi dan Beli Biji Kopi Spesialti Asal Toraja

food.detik
Detik.com sindikasi 
Great rates not enough?

OptionsHouse is a cutting-edge platform with award-winning technology. Even with our professional tools, you'll still pay great rates.
From our sponsors
Di Dapoer Kopi Bisa Ngopi dan Beli Biji Kopi Spesialti Asal Toraja
Sep 15th 2014, 11:32

Pasar Santa kini memiliki beberapa kedai kopi. Mulai dari pembelian biji kopi hijau hingga minum kopi berkualitas dapat dilakukan. Salah satu tempat kedai kopi spesialti yang ada di pasar Santa adalah Dapoer Kopi.

Dapoer Kopi menjadi kedai kopi spesialti pertama di pasar Santa yang berdiri sejak tahun Mei 2011. Sang pemilik, Christine Tandibua, menjual kopi single origin asal Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi-kopi ini dibeli dari petani di Toraja dalam bentuk gabah. Pengolahan kopi seperti penjemuran hingga penyortiran dilakukan sendiri baru kemudian dikirim ke Jakarta.

Jika biasanya masyarakat mengenal kopi Toraja dengan nama Kalosi, Dapoer Kopi justru memperkenalkan kopi Sapan dan Yale. Sapan dipilih karena merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Toraja. Kopi pekat dengan rasa asam buah itu sempat memecahkan rekor kopi termahal pada Lelang Kopi Spesialti Indonesia tahun 2012 yang dibawa oleh Asosiasi Petani Kopi Toraja.

Sedangkan kopi Yale yang rasanya lebih manis dan ringan ini hanya dapat ditemui di Dapoer Kopi. Kopi Yale pernah mengikuti lomba Indonesia Barista Championship (IBC) 2014 dan mendapatkan juara ke-2. Oleh juara pertama IBC, kopi tersebut dibawa ke Italia saat World Barista Championship (WBC).

Christine yang asli Sapan Minanga sudah menjalani usaha kopi jauh sebelum Dapoer Kopi berdiri di pasar Santa. Ayahnya memiliki bisnis kopi di Toraja sejak 30 tahun lalu. Karena kecintaannya pada kopi, sarjana teknik elektro ini memilih meninggalkan pekerjaannya di perusahaan swasta dan kemudian berbisnis kopi.

Ia pun nekat membawa biji kopi mentah dari beberapa wilayah di Toraja yang saat itu belum dikenal pasar. Christine juga termasuk salah satu pemain perempuan yang jumlahnya masih sangat sedikit dalam bisnis biji hijau di Indonesia.

"Awalnya saya pengin jualan kopi. Temen saya bilang jualan kopi bubuk saja. Tapi saya maunya jualan green bean yang masih mentah. Teman bilang susah kalo jual green bean. Terus ada salah satu customer kebetulan sedang cari green bean. Dari tahun 2008 kirim saya sampel kemana-mana. Akhirnya ada yg mau beli sampai 5 kg. Mulai dari situ saya jualan," tutur Christine saat ditemui Detikfood pada Minggu (07/09/2014).Next

(odi/lus)

Roasted bean yang sudah dikemas

Halaman 1 2

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
183400_dapoerkopidalam1.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
LihatTutupKomentar