Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor menggelar 'Bogor Halal Fair' 10-12 Oktober lalu. Bertempat di Botani Square, acara ini di antaranya diisi dengan penyerahan sertifikat halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Tiga perusahaan yang mewakili UKM binaan menerima sertifikat halal MUI dari Pemerintah Kota Bogor. Perusahaan tersebut adalah Saung Kirai, 'Kriuk' Es Garing, dan lapis pisang.
Dalam sambutan pembukaannya, Asisten Umum Walikota Bogor Arif Mustofa Budianto mengatakan bahwa sebagai kota halal, Bogor harus menjadi pelopor tersedianya makanan halal.
"Pencanangan Bogor sebagai kota halal adalah upaya melindungi konsumen agar selalu bisa mengonsumsi makanan yang aman, sehat, utuh, dan halal," kata Arif.
Meski begitu, ia mengaku sampai saat ini masih banyak pelaku usaha yang belum memperhatikan aspek halal dalam mengelola usahanya. Padahal, halal merupakan hal prinsip bagi konsumen muslim.
Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor Bambang Budianto, Bogor Halal Fair diselenggarakan untuk memotivasi para pelaku usaha agar terus meningkatkan kualitas produknya, termasuk dalam memenuhi syarat halal. "Acara ini juga bertujuan mengedukasi masyarakat agar mengkonsumsi produk halal," ujarnya.
Selain bazar dan berbagai kegiatan pendukung, di Halal Bogor Fair juga ada pameran produk lapis nangka raksasa berukuran 3 x 1,5 meter.
SUMBER: LPPOM MUI
(odi/fit)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.