Setelah Sudan Selatan dan dan Afrika Barat, WFP melancarkan bantuan untuk masyarakat di Ukraina. Lembaga dari PBB tersebut mulai mendistribusikan makanan ke Ukraina timur dimana terjadi konflik antara pasukan bersenjata dan pendukung Rusia.
Dalam pernyataan WFP yang dikeluarkan pada Jumat (12/09/2014) mereka sudah memberikan 10.000 porsi makanan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan 2.000 orang selama 5 hari.
Dikatakan WFP akan memberikan bantuan makanan untuk 12.000 orang enam bulan yang akan datang yang menghabiskan waktu $15 juta (Rp 178 Milliar). Satu kotak makanan terdiri dari makanan kalengan seperti daging, ikan, dan sayuran. Biskuit, selai, dan teh juga disebarkan ke pusat transit dan penampungan di Donetsk dan Luhansk yang terkenda dampak konflik.
Peperangan ini mulai terjadi Ukraina timur di pertengah April setelah Rusia menarik Crimea menyusul penghapusan simpatisan presiden Ukraina ke Moskow dan kebijakan baru di Kiev terhadap Uni Eropa. Menurut U.N. Refugee Agency (UNHCR) Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh dalam lima bulan dalam konflik ini.
"Walau banyak jiwa masih selamat, ribuan masyarakat terpaksa harus pergi rumah mereka dalam jangka waktu pendek walau tanpa persediaan untuk perjalanan," tutur Carlo Scaramella of WFP.
Sebagai bagian operasi darurat di Ukraina, WFP menyatakan akan membagikan kupon makanan yang menargetkan 10.000 orang pada Oktober pertengahan. Kupon tersebut menghabiskan total $500.000 (Rp 5.9 Milyar)dan digunakan untuk para warga yang perlu memilih dan membeli makanan yang tersedia.
Menurut Commission's humanitarian arm (ECHO) secara terpisah, Uni Eropa juga memberikan lima juta Euro (Rp 77.1 Milliar) untuk bantuan kemanusiaan dan 17 juta euro (Rp 262.3 Miliar)untuk pengembangan bantuan makanan, penampungan, air, dan kesehatan ke Ukraina.
(odi/dni)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.