food.detik: Kurangi Limbah Makanan, Supermarket Ini Olah Limbah Menjadi Kompos

food.detik
Detik.com sindikasi 
Mobile App Design from scratch.

A step by step guide to learn how to design a great mobile app.
From our sponsors
Kurangi Limbah Makanan, Supermarket Ini Olah Limbah Menjadi Kompos
Sep 29th 2014, 06:18

Supermarket dan restoran setiap harinya melayani lebih dari 400 juta pon makanan setiap tahun, namun sepertiga dari jumlah tersebut tidak dikonsumsi dan justru berakhir terbuang. Dengan banyaknya limbah, beberapa supermarket mencanangkan membuat inovasi terbaru bagaimana kurangi jumlah limbah.

Konsumen menuntut menampilkan produk yang segar serta bebas cacat. Akhirnya banyak pengecer atau penjual yang membuang makanan yang rusak padahal masih dapat dikonsumsi. Meskipun upaya untuk mengurangi jumlah sampah yang terbuang sudah dilakukan, akan tetapi konsumen tetap menjadi penyumbang sampah terbesar.

Menurut Departemen Pertanian AS, pada tingkat pengecer sebanyak 10 persen dari pasokan makanan yang tersedia di AS terbuang setiap tahun. Sekitar 20 persen makanan terbuang pada tingkat rumahan.

Food Finders yang berbasis di Indiana, AS, merupakan salah satu kelompok yang memiliki tujuan menyelamatkan makanan dari sampah. Kelompok ini mendistribusikan makanan yang tidak laku terjual di supermarket dan restoran untuk food bank.

"Bagi saya jumlah terbesar dari makanan yang terbuang adalah hidangan makanan yang sudah jadi," tutur Katy Bunder selaku Executive Director dalam NPR (29/09/2014). " Kita tidak dapat mengemas ulang makanan dengan cara dibekukan karena beberapa negara mengharuskan makanan yang telah dimasak harus segera dikonsumsi," tambahnya.

Salah satu sumber terjadinya limbah makanan di ritel adalah konsumen masih bingung dengan label tanggal. Konsumen masih sering salah mengartikan 'tanggal pembuatan' dan 'tanggal kadaluwarsa'.

Salah satu studi di Inggris menemukan bahwa kebingungan membaca label kemasan berkontribusi atas terbuangnya sekitar 20 persen dari makanan yang masih dapat dimakan.

Untuk mengurangi limbah makanan yang akan diangkut ke tempat pembuangan sampah, banyak supermarket yang beralih ke kompos. Perusahaan kompos dapat mengambil sampah organik dan membuatnya menjadi penyubur tanah yang berharga.

The Hy-Vee, toko di Independence telah memotong pasokan TPA-nya dari tiga kali seminggu sampai tiga kali sebulan, berkat mengubah limbah menjadi kompos. Selain itu toko ini juga bekerjasama dengan Church Food Banks yang mampir setiap hari untuk mengambil makanan yang tidak terjual.

Supermarket juga menggunakan software yang memproyeksikan berapa banyak makanan yang harus dipesan dari gudang sehingga tidak menyetok jumlah makanan secara berlebihan. "Meskipun kemajuan ini bermanfaat, limbah makanan tetap bermasalah," ujar Paul Hoppman selaku Store Director.

(odi/fit)

This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
sampahdalam.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
LihatTutupKomentar