Budaya halal kini bukan cuma soal keagamaan, tapi sudah berkembang menjadi tren gaya hidup baru global. Beberapa negara, terutama di Asia, berlomba-lomba meningkatkan industri halal yang kini semakin diminati masyarakat internasional.
Hal ini dikatakan Prof. Dr. Din Syamsuddin saat berbicara di Seminar dan Diskusi Nasional tentang Jaminan Produk Halal, Rabu (17/09/2014). Sang Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) beberapa waktu lalu diundang ke KTT Halal Jepang untuk menjelaskan tentang halal.
"Saya tersentak ketika Menteri Pariwisata Jepang menyatakan bahwa Tokyo ingin menjadi ibukota produk halal dunia," kenang Din. Selain Negeri Sakura, tambah Din, Korea, Taiwan, Tiongkok, Singapura, dan beberapa negara minoritas muslim lain juga sangat serius memperhatikan kehalalan produk yang mereka hasilkan.
Menurut Din, negara-negara tersebut seperti berlomba-lomba menghasilkan produk halal dan mengembangkan wisata syariah versi mereka. Sebab, mereka melihat potensi bisnis dan keuntungan besar dari produk halal.
"Tentu ironis kalau di Indonesia yang memiliki penduduk muslim terbesar di dunia, kaidah halal malah dipandang negatif dengan tarik-ulur dan berbagai masalah seperti yang terjadi belakangan ini," ucap Din.
SUMBER: LPPOM MUI
(odi/fit)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.