Ekuador berencana membuat pajak pada makanan junk food, termasuk restoran cepat saji. Kebijakan ini diberlakukan untuk mengatasi jumlah penduduk obesitas yang terus meningkat.
Presiden Rafael Correa mengumumkan pajak baru itu dapat mengurangi efek negatif pola makan tinggi garam dan lemak yang ada pada makanan junk food. Meski rincian pajak belum diumumkan pada publik, namun pajak ini diprediksi akan mendapat dukungan mayoritas di parlemen.
Pajak rencananya akan ditargetkan khususnya pada jaringan makanan cepat saji internasional. Akan tetapi tenggat waktu untuk undang-Undang baru ini belum ditetapkan.
"Orang-orang meninggal karena makanan buruk, bukan kekurangan makanan. Masyarakat akan berhenti makan banyak McDonald's dan Burger King (dengan pajak ini). Ini akan meningkatkan produksi masakan tradisional kita," tutur presiden Rafael, seperti dilansir dari AFP (13/09/2014).
Menurutnya, jaringan global restoran cepat saji memasak daging dalam minyak yang dipakai berulang-ulang. Hal tersebut dapat mengancam kesehatan masyarakat. Ia juga mengatakan bahwa tempat makan yang mempengaruhi kesehatan, harus memberi kontribusi sedikit lebih banyak pada sistem kesehatan bila masyarakat terjangkit penyakit.
Di Ekuador sendiri terdapat 30 restoran McDonald's dan 15 Burger King. Kebanyakan restoran berada di daerah perkotaan dan harganya cukup mahal. Makanan tersebut banyak dikonsumsi masyarakat kelas menengah.
Amerika Latin memiliki tingkat obesitas yang meningkat cepat di dunia karena pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi. Menurut Pan American Health Organisation, sebagian orang dewasa di wilayah itu mengalami kelebihan berat badan. Informasi dari Departemen Kesehatan Ekuador, 63 persen orang berusia 19-59 tahun dan 30 persen anak usia 5-11 tahun disana mengalami obesitas.
(odi/fit)This entry passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Scottish readers: Undecided about the referendum? Please read Scottish Independence, Power And Propaganda.
